Medan - Suami korban Nurmadi (53) mengatakan dirinya tidak percaya dan menganggap kematian istrinya Suyatni sangat tidak wajar. Pasalnya kalau korban kebakaran, kenapa lidah dan gusi Suyatni ikut terbakar.
"Saya mencurigai atas meninggalnya istri saya. Memang saya tahu kalau istri saya meninggal karena kebakaran angkot yang ditumpanginya. Namun kenapa lidah dan gusinya ikut terbakar. Padahal kalau terbakar biasanya hanya bagian kulit luar. Ini sampai lidahnya pun ikut terbakar," katanya. Jumat (18/2)
Ditanya mengenai apakah dirinya pernah bermimpi atau mengalami kejadian yang aneh sebelum Suyatni meninggal, Nurmadi mengatakan dirinya tidak pernah mengalami hal buruk ataupun bermimpi. Namun sambungnya, Minggu (13/2) Suyatni (korban) mengendarai sepeda motor dan kendaraan yang digunakannya rem belakangnya putus. "Saya tidak pernah mimpi, tapi minggu (13/2) kemarin rem kereta istri saya tiba-tiba putus dan setelah kejadian itu, saya memperingatkan istri saya untuk berhati-hati," terangnya.
Ditanya mengenai kronologis kejadian sebelum Suyatni terbakar, Nurmadi menjelaskan sebelum kejadian, istri saya pergi mengendarai kereta itu sekitar pukul 12.00 Wib dan sesampainya diaksara, kereta yang dikendarai Suyatni disimpan diaksara setelah itu jumpa sama supir angkot 53 dan Suyatni menaiki ankot tersebut. Namun sesampainya di simpang pahlawan Jalan Serdang, angkot yang ditumpanginya terbakar.
"Saya sempat sms istri saya sekitar jam 13.00 wib namun belum ada jawaban. Setelah itu saya dapat telp dari tetangga saya dan memberitahu bahwa istri saya kecelakaan dan sudah dibawa ke piorngadi," terangnya seraya mendapat kabar tersebut, dirinya langsung menuju RSU Pirngadi Medan.
Masih dikatakan Nurmadi, setelah saya sampai di Pirngadi, satpam menghampiri saya dan menanyakan apakah saya suaminya dan saya bilang ia saya suaminya. Satpam tersebut mengatakan kepada saya kalau dompet dan jam istri saya ada sama supir angkot tersebut. "Saya langsung mengambil dompet dan jam milik istri saya," ujarnya seraya menjelaskan pada saat itu sebelum operasi, Suyatni masih bisa berbicara dan mengatakan kalau STNK dan kunci kereta ada sama sopir angkot tersebut.
"Saya curiga atas kematian istri saya, kenapa STNK dan kunci kereta bisa sama supir angkot itu," ungkapnya saat dijumpai dikediamannya Jalan Jermal 5 No 5 ini.
Masih dikatakan Nurmadi, setelah kejadian saya bertanya sama Suyatni, kenapa hal ini bisa terjadi, dan Suyatni mengatakan sudahlah bang, jangan dipermasalahkan, yang penting uruslah saya dan jangan lupa urus juga surat untuk medan sehat kata Nurmadi memperagakan ucapan istri tercintanya.
Suyatni meninggalkan 3 orang anak, Nuriana Sesi (25), Suheriaty (22), Andryanto (15). Nurmadi berharap agar Sopir angkot tersebut bisa ditahan selamanya oleh pihak kepolisian. (Akb)
"Saya mencurigai atas meninggalnya istri saya. Memang saya tahu kalau istri saya meninggal karena kebakaran angkot yang ditumpanginya. Namun kenapa lidah dan gusinya ikut terbakar. Padahal kalau terbakar biasanya hanya bagian kulit luar. Ini sampai lidahnya pun ikut terbakar," katanya. Jumat (18/2)
Ditanya mengenai apakah dirinya pernah bermimpi atau mengalami kejadian yang aneh sebelum Suyatni meninggal, Nurmadi mengatakan dirinya tidak pernah mengalami hal buruk ataupun bermimpi. Namun sambungnya, Minggu (13/2) Suyatni (korban) mengendarai sepeda motor dan kendaraan yang digunakannya rem belakangnya putus. "Saya tidak pernah mimpi, tapi minggu (13/2) kemarin rem kereta istri saya tiba-tiba putus dan setelah kejadian itu, saya memperingatkan istri saya untuk berhati-hati," terangnya.
Ditanya mengenai kronologis kejadian sebelum Suyatni terbakar, Nurmadi menjelaskan sebelum kejadian, istri saya pergi mengendarai kereta itu sekitar pukul 12.00 Wib dan sesampainya diaksara, kereta yang dikendarai Suyatni disimpan diaksara setelah itu jumpa sama supir angkot 53 dan Suyatni menaiki ankot tersebut. Namun sesampainya di simpang pahlawan Jalan Serdang, angkot yang ditumpanginya terbakar.
"Saya sempat sms istri saya sekitar jam 13.00 wib namun belum ada jawaban. Setelah itu saya dapat telp dari tetangga saya dan memberitahu bahwa istri saya kecelakaan dan sudah dibawa ke piorngadi," terangnya seraya mendapat kabar tersebut, dirinya langsung menuju RSU Pirngadi Medan.
Masih dikatakan Nurmadi, setelah saya sampai di Pirngadi, satpam menghampiri saya dan menanyakan apakah saya suaminya dan saya bilang ia saya suaminya. Satpam tersebut mengatakan kepada saya kalau dompet dan jam istri saya ada sama supir angkot tersebut. "Saya langsung mengambil dompet dan jam milik istri saya," ujarnya seraya menjelaskan pada saat itu sebelum operasi, Suyatni masih bisa berbicara dan mengatakan kalau STNK dan kunci kereta ada sama sopir angkot tersebut.
"Saya curiga atas kematian istri saya, kenapa STNK dan kunci kereta bisa sama supir angkot itu," ungkapnya saat dijumpai dikediamannya Jalan Jermal 5 No 5 ini.
Masih dikatakan Nurmadi, setelah kejadian saya bertanya sama Suyatni, kenapa hal ini bisa terjadi, dan Suyatni mengatakan sudahlah bang, jangan dipermasalahkan, yang penting uruslah saya dan jangan lupa urus juga surat untuk medan sehat kata Nurmadi memperagakan ucapan istri tercintanya.
Suyatni meninggalkan 3 orang anak, Nuriana Sesi (25), Suheriaty (22), Andryanto (15). Nurmadi berharap agar Sopir angkot tersebut bisa ditahan selamanya oleh pihak kepolisian. (Akb)
0 komentar:
Posting Komentar