Dikatakannya, bikers sejati itu bukan meresahkan masyarakat, namun teman dari masyarakat yang patuh terhadap peraturan lalulintas dan mempunyai wadah untuk melakukan kegiatan positif.
"Bikers itu bukan hanya hobi yang timbul dari kita yang ditakuti masyarakat. Namun harapan kita biker akan sosialisasi tertib lalulintas kepada masyarakat khususnya safety ridding,"kata Penasehat BMP Sumut, Deni Siagian didampingi Ketua Umum BMP Sumut, Abeng Harahap.
Deni mengatakan, awalnya BMP itu adalah Bikers Mitra Polantas. Hal itu berawal dari tahun 2007 dimana Kompol Safwan Hayat yang pada tahun itu sebagai Kasatlantas Medan ingin membuat komunitas motor.
"Karena pada tahun ini, di Kota Medan awalnya untuk komunitas motor, sedangkan di Bandung pada tahun 2007 komunitas motor gegerkan kota Bandung," terang Deni seraya mengatakan agar Kota Medan tidak seperti Bandung.
Masih dikatakan Deni, tahun 2008 BMP dirubah menjadi Bikers Mitra Polri. "Bukan berarti kita bisa diatur Polri," kata Deni seraya mengatakan BMP Sumut siiap membantu tugas Polri.
Sampai saat ini sambung Deni, BMP Sumut mempunyai massa sekitar 3-4 Ribu disetiap kabupaten kota.
Sedangkan menurut Ketum BMP, Abeng mengatakan BMP merupakan paguyupan dari klub-klub sepeda motor. BMP Sumut sudah banyak diikuti oleh orang dari daerah. Itu berawal saat BMP Sumut melakukan touring kedaerah dan masyarakat daerah melihat kegiatan kita. "Selain itu, ada klub bikers yang datang dari daerah ke Kota Medan dan kita (BMP) jemput mereka di Kayu Besar Tanjung Morawa. Dari situlah mereka (Bikers) menyampaikan kepada masyarakat daerah mereka kalau BMP itu bagus dan ingin membuat BMP didaerah mereka," terang Abeng saat mengikuti diskusi umum di Harian Tribun Medan.
Dikatakan Abeng, sampai saat ini, daerah yang sudah tergabung dalam BMP Sumut, Kota Binjai, Tebing Tinggi, Siantar, Asahan. "Dimana untuk Asahan, kita baru melantik ketua BMP disana," ujar Abeng.
Ditanya mengenai masa kepemimpinan di BMP Sumut berapa lama, Abeng menjelaskan BMP Sumut yang sudah berdiri sekitar 5 tahun lalu sudah tiga kali ganti ketua, dimana dalam menjabat itu untuk satu periode masa kepemimpinan selama dua tahun.
Disinggung mengenai geng motor, Abeng hanya mengatakan dirinya tidak suka kalau itu dibilang geng motor. "Karena mereka masih sekumpulan anak-anak yang kurang mendapat perhatian dari orangtua yang kebetulan punya motor dan tidak tersalurkan hasratnya untuk merasakan kebebasan," urai Abeng.
Nah untuk itu, sambungnya, BMP Sumut akan menjadi wadah bagi mereka yang ingin merasakan kebebasan dalam bermotor. BMP Sumut untuk mengantisipasi kelakukan bikers yang meresahkan masyarakat, BMP Sumut membuat beberapa kegiatan dimana kegiatan tersebut sudah sering mereka lakukan, yaitu membuat acara Jambore, ajang modifikasi motor, dan freestyle berbentuk kontes.
"Dari situ kita mengharapkan agar kebebasan mereka tentang motor bisa tersalurkan dengan adanya kegiatan dari BMP Sumut," harap Abeng seraya mengatakan kalau memang mereka punya nyali, ayok kita touring ketimbang membuat aksi yang meresahkan masyarakat. "Karena geng motor itu tidak ada, Bikers yang ada dan Bikers kegiatannya tidak meresahkan masyarakat," terang Abeng. (akb)