Wakil Menteri (Wamen) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar menilai, sudah saatnya Indonesia menggarap wisata sungai dan wisata danau untuk menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara ke Indonesia.
"Sungai di Indonesia layak dijadikan sebagai salah satu daya tarik kegiatan wisata," kata Sapta Nirwandari di Jakarta, Kamis (5/7/2012).
Ia menambahkan, banyak negara yang telah sukses kebanjiran wisman lantaran mengoptimalisasikan wisata sungai sebagai salah satu destinasi yang menarik.
Sapta mencontohkan beberapa (*) Baca selengkapnya di Saatnya Indonesia Garap Wisata Sungai
Tak diketahui siapa nama pemilik iPhone 4S tersebut, yang jelas ia adalah seorang lelaki dan masih terlihat masih muda.
Video rekaman CCTV berdurasi 44 detik itu memperlihatkan seorang pria turun dari mobil. Ketika sedang berjalan, tiba-tiba keluar asap yang mengebul dari saku celananya.
Ia langsung melempar sebuah perangkat dari saku tersebut, yang ternyata adalah iPhone 4S. Video tersebut kemudian diunggah ke YouTube oleh pemilik akun: voaa.
Hingga kini belum diketahui nama asli pria tersebut. Dan belum dapat dipastikan pula apakah keasliannya, karena tak menutup kemungkinan video tersebut bertujuan untuk menurunkan reputasi Apple.
Sebelumnya, pada Juli 2010, iPhone 4 dilaporkan terbakar ketika sedang melakukan pengisian ulang baterai dari komputer melalui USB. (*)
Peranan buah dada memang banyak, bukan sekedar menggoda nafsu lelaki saja, tapi buah dada sebagai bukti kalau gadis itu pernah disentuh atau tidak. Buah dada gadis yang belum pernah kena sentuh, senantiasa tegang. Tetapi kalau sudah kena sentuhan, buah dada itu tegangnya berkurang dan membesar sedikit dari pada ukuran asalnya, lebih kerap disentuh, lebih kendur.
Perhatikan gadis disaat berjalan atau berlari, bergerak2 dan melambai jatuh (ke bawah) dan berbuai sekali berarti ketegangan sudah hilang. Kalau belum kena sentuhan
Perhatikan gadis disaat berjalan atau berlari, bergerak2 dan melambai jatuh (ke bawah) dan berbuai sekali berarti ketegangan sudah hilang. Kalau belum kena sentuhan
Kemarin, Satu Detik Lebih Lama dari Biasanya
created by Informasi Seputar Medan di 7/04/2012 10:25:00 AMDetik Kabisat |
Detik kabisat dilakukan karena rotasi Bumi kerap mengalami fluktuasi, sehingga jam atom yang merupakan penunjuk waktu terakurat di muka Bumi pun perlu "disetel ulang".
Namun ternyata penambahan satu detik ini sudah cukup membuat berbagai situs "terkapar" alias mengalami down time. Dikutip dari PC Mag, Senin, 2 Juli 2012, situs populer seperti
AFP/JEFF PACHOUD
Striker
Spanyol, Fernando Torres, mencetak gol ke gawang Italia. Itu gol ketiga
Spanyol dan mereka akhirnya menang 4-0 atas Italia di final Piala Eropa
2012 di Stadion Olimpiade Kiev, Ukraina, Minggu atau Senin (2/7/2012)
dini hari WIB.
AFP
Ekspresi
gelandang Spanyol, Juan Mata (kedua dari kanan), setelah bola hasil
tendangannya masuk gawang Italia, pada final Piala Eropa, di Olympic
Stadium, Kiev, Minggu (1/7/2012).
AFP
Ekspresi gelandang Spanyol,
Juan Mata (kedua dari kanan), setelah bola hasil tendangannya masuk
gawang Italia, pada final Piala Eropa, di Olympic Stadium, Kiev, Minggu
(1/7/2012). |
Hasilnya bisa dilihat kan??? kalau tidak bisa, silahkan lihat foto-foto yang ada di ATAS.... :p
Jangan lupa bayari M Sofyan Akbar dan Fahrizal Daulay makan-makan. Kami tidak mau tempat yang MURAH. Malu harga diri KAMI....
Memang permain SPAIN seperti kupu-kupu namun sengatannya bagaikan LEBAH yang membuat ITALIA MENANGISSSSSS.....
Aku TUNGGU makan-makan nya ditempat yang MAHAL...
"Jangan ditempat yang MURAH ya, malu aku," kata Asred www.tribun-medan.com beberapa waktu lalu kepada "Anak Medan Punya Kreasi"
Casillas: Spanyol Dikritik karena Standarnya Tinggi
created by Informasi Seputar Medan di 7/02/2012 08:58:00 AM
AFP
Kiper Spanyol, Iker Casillas (tengah). |
Hal itu berkaitan perjalanan Spanyol di Piala Eropa 2012, yang berakhir dengan kemenangan Spanyol 4-0 atas Italia, di final, di Kiev, Minggu (1/7/2012).
Performa Spanyol di final mengundang pujian dari berbagai pihak, tetapi itu tak berarti perjalanan mereka selalu mulus sejak awal. Sebelum final, sejumlah kalangan menilai permainan penguasaan bola Spanyol membuat duel berjalan satu arah, sehingga tak banyak peluang tercipta.
"Kritik akan selalu datang karena kami menciptakan standar sangat tinggi, sehingga ketika bermain satu level di bawah standar itu, Anda akan mendapat kritik," ujar Casillas.
"Anda mungkin berpikir bahwa kemenangan 4-0 atas Italia berarti pertandingan tadi mudah, tetapi kami mengalami kemajuan secara bertahap seiring berjalannya waktu selama turnamen ini," tambahnya. (*)
Spanyol, "Kupu-kupu" Iberia yang Menyengat
created by Informasi Seputar Medan di 7/02/2012 08:53:00 AMPara pemain Spanyol bergembira merayakan sukses mereka menjuarai Piala Eropa 2012, setelah mengalahkan Italia 4-0 di final, Minggu atau Senin (2/7/2012) dini hari WIB. |
Gambaran seperti itu rasanya bisa disematkan kepada timnas sepak bola Spanyol. Negara dari kawasan Iberia ini menari dengan permainan tiki-taka, terkesan lembut atau lemah gemulai seperti gerombolan kupu-kupu memburu bunga. Tak ada kesan garang pada gerakan atau wajah-wajah para pemain. Namun, mereka menyengat seperti tawon. Tajam dan menyakitkan.
Dan, Italia yang tak pernah dikalahkan Spanyol dalam waktu normal sejak 1920, akhirnya tumbang juga. Bahkan, tarian Spanyol itu membuat gawang Gianluigi Buffon tersengat empat kali oleh aksi David Silva, Jordi Alba, Fernando Torres, dan Juan Mata.
Bergerak dan mengumpan secara cerdas. Itulah salah satu ciri khas sepak bola Spanyol saat ini yang disebut-sebut berakar dari Barcelona. Dan, memang itu yang ditekankan La Masia (akademi sepak bola Barcelona) dalam mendidik anak asuhnya. Setelah semua dasar teknik dikuasai, para pemain hanya diminta berpikir cerdas untuk bergerak dan mengumpan secara cerdas, kemudian menyelesaikan serangan dengan cerdas pula.
Itulah yang diadopsi timnas Spanyol, hingga didominasi para pemain Barcelona seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Pedro Rodriguez, Sergio Basquet, Cesc Fabregas, dan Gerard Pique. Bahkan, formasi timnas Spanyol pun sama dengan Barcelona, yakni 4-3-3. Namun, pemain dari klub lain pun tetap bisa menyatu dalam irama dan filosofi yang sama.
Dengan gaya permainan sepak bola seperti itu, mereka selalu mendominasi permainan. Itu pula salah satu kekuatannya. Bagi Spanyol, penguasaan bola adalah awal dari sebuah kesuksesan permainan. Kehilangan bola sama halnya awal dari bahaya.
Filosofi itu pula yang dipegang Pelatih Vicente del Bosque. Maka, dia membuat gebrakan cukup mengejutkan di Piala Eropa 2012 ini. Pada pertandingan pertama lawan Italia di penyisihan Grup C, ia tak memakai striker sejak awal. Tujuannya agar Spanyol mampu menguasai lini tengah yang sangat vital, juga mampu mendominasi penguasaan bola.
Lini depan dia isi tiga gelandang. Cesc Fabregas berperan sebagai "Nomor 9 Palsu" atau striker tipu-tipuan. Hasilnya, Spanyol ditahan Italia 1-1. Lalu, publik mengkritik strategi yang kemudian disebut dengan formasi 4-6-0 karena tak memakai striker murni tersebut.
Del Bosque bergeming. Di final ketemu lawan yang sama, Italia, ia memakai strategi yang sama. Spanyol mendominasi permainan dan kemudian menuai buah strategi barunya dengan kemenangan 4-0. Meski striker Fernando Torres akhirnya main di menit ke-74, tapi dasar kemenangan Spanyol dibangun dengan formasi 4-6-0.
"Tipe sepak bola tak hanya satu. Yang terpenting bagaimana mencetak gol," demikian kata Del Bosque memberi alasan.
Jawaban yang masuk akal. Sebab, Spanyol memiliki jajaran gelandang luar biasa yang tak hanya mampu mengkreasi permainan, membantu bertahan, tapi juga menyerang dan mencetak gol. Nama-nama seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, David Silva, dan Cesc Fabregas merupakan jaminan penguasaan bola dan mereka punya naluri mencetak gol yang bagus. Terbukti, sebelum menurunkan striker murni, mereka langsung unggul 2-0 berkat gol Silva dan bek Jordi Alba.
"Para pemain kami sangat inteligen. Kami memiliki tim yang seimbang. Ada keamanan dalam diri pemain kami. Kami memiliki beberapa striker, tapi kami memutuskan untuk menurunkan pemain dengan kondisi yang terbaik bagi gaya sepak bola kami," tambahnya.
Penguasaan bola dengan tiki-taka, itulah yang diutamakan. Kemudian, dengan kecerdasan pemain, peluang akan lahir. Dan, peluang Spanyol yang dibangun dengan tiki-taka dan umpan one-two, sering melahirkan peluang emas yang bisa diselesaikan pemain tipe apa pun.
Ibarat kupu-kupu, Spanyol punya pola tersendiri dalam menari. Menggunakan teknik tiki-taka, mereka bergoyang dan menggoyang lawan dalam ritmenya. Sering terkesan lemah lembut, tapi pergerakan mereka meyakinkan dan sengatannya tajam seperti lebah dan mematikan.
Spanyol telah membuktikan efektivitas sepak bola mereka. Tiga gelar besar secara berturut-turut menjadi bukti superioritas sepak bola Spanyol. Setelah juara Piala Eropa 2008, mereka menjuarai Piala Dunia 2010 dan kini Piala Eropa 2012. Inilah masa kejayaan tiki-taka ala Spanyol. (*)
Langganan:
Postingan (Atom)