Wahyudi Curhat

Badan besar dan gemuk itu merupakan ciri khas dari seorang yang bernama Wahyudi yang bekerja dan berprofesi sebagai wartawan di salah satu media ternama di Kota Medan. Dia sempat rehat sebentar karena ada sedikit masalah yang menghampiri dirinya, namun masalah itu perlahan sirna sembari pria berbadan gemuk ini berani menghadapi masalahnya dengan tegar.
Malam itu, seorang temannya yang juga berprofesi sebagai Jurnalis dan bekerja disalah satu media ternama di Kota Medan datang kekantornya yang pada malam itu suasana kantor tersebut sangat hening dikarenakan rekan-rekan wartawan masih dilapangan untuk memantau amannya situasi Kota Medan malam itu Sabtu (30/12).
“Gedut, kemana aja kau selama ini?? Kenapa kau gak kerja dan gak ngirim berita?? Apa cerita bro?” kata Akbar yang juga bekerja sebagai Jurnalis yang pada malam itu berada di kantor Wahyudi. Sembari dengan itu, lelaki berusia 23 Tahun ini menjawab. “Ginilah ber, aku kemarin itu ada masalah. Banyaklah masalah yang aku hadapi makanya aku pergi ke Lhouksumawe,” katanya sembari memulai ceritanya dengan mengambil sebatang rokok Ten Mild yang berada persis didepannya.
Sambil mengambil mancis, pria berbadan hitam dibaluti kulit tebal ini pun membakar rokok yang sudah dikepit antara jari telunjuk dan jari tengahnya itu. “hheeeeepppsss, huuuuufffffm hembusan asap yang dikeluarkan hingga membuat ruangan itu penuh dengan asap rokok yang dibakarnya,” masalah aku berat Ber. Kemarin aku sempat punya masalah dengan keluarga aku dan sembari itu juga aku mempunyai masalah dengan pacar aku yang sudah aku pacari selama kurang lebih enam tahun.
Diceritakannya, jadikan pacar aku udah jadi PNS di Auri, taula ko gimana cowok-cowok di Auri itu. “Ganteng, kaya pokoknya bagusla ber, kalau dibandingkan sama aku, ya kalahla aku,” katanya. Rupanya Ber, selama ini aku udah capek ditemu sama pacar aku ini Ber. “ah capeklah Ber,” katanya sembari menjelaskan rupanya semenjak SMA dia sudah menduakan aku Ber. Gimanalah aku gak cemburu Ber, tapi ya sudahlah Ber (Sebutan akrab untuk Akbar)aku mencoba untuk sabar.
“Ko tau dari mana Ndut klo kau ditipuin dia sejak SMA dulu?,” Tanyaku heran. Gini Ber, ada yang suka sama pacar aku dan dia teman satu kerja cewek aku ini Ber. “Taulah kau kalau orang PNS ini. Apalagi kalau udah sama-sama PNS, pasti masa depannya sudah terjamin,” bebernya sembari menarik rokoknya karena tanpa dia sadari rupanya rokok yang dia bakar tadi sudah hampir mengenai Filternya.

Continue. . .