Medan - Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Medan, Herri Zulkarnain menyesalkan atas terjadinya keributan antara Club Motor dan Club Mobil beberapa waktu lalu. Hal ini dikatakannya karena keributan tersebut dipicu karena masalah perempuan. Kamis (10/2)

Dia mengatakan dirinya sangat menyesalkan terhadap kejadian yang sampai terjadi pertumpahan darah."Saya sangat kesal karena mereka sesama pelajar SMA sudah saling baku hantam karena masalah sepele," ujarnya.

Sangkin kesalnya, dirinya beberapa hari lalu langsung menjumpai Kapolda Sumut untuk langsung mengetahui seperti apa kronologis keributan ini. "Beberapa hari lalu, saya jumpa dengan Oegroseno dan menanyakan hal ini, dan Kapolda mengatakan di Medan tidak terdapa geng motor maupun geng mobil, melainkan itu adalah Club," katanya menirukan ucapan Oegroseno.

Dikatakannya, Seharusnya sesama club jangan langsung ricuh hanya karena masalah kecil, karena ini bisa mengecilkan citra club motor atau mobil yang selama ini positif dimasyarakat.

Terhadap kejadian ini, dirinya memaparkan perlunya tanggung jawab orangtua dalam hal mengawasi anak mereka agar kedepannya tidak terjadi hal seperti ini.

"Kepada orangtua harus membina anknya supaya mempunyai moral dan akhlak," harapnya seraya mengatakan Kapolda dan kapotabes harus bener-benar memperhatikan kinejanya. Kalau ada club motor sudah ngumpul, pihak kepolisian harus mengetahui hal tersebut. "Pihak kepolisian harus mengetahui dimana para club motor maupun mobil yang sedang berkumpul, ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadi keributan antar dua club ini," ungkapnya seraya mengatakan disini terlihat kelalaian dari Kapolda dan Kapolresta.

Dikatakan Herri, sangat perlu pihak kepolisian berada di wilayah-wilayah yang rawan seperti seputaran Jalan Gagak Hitam dan daerah-daerah yang dianggap rawan terjadinya bentrok antar sesama club motor dan mobil.

Ditanya mengenai antisipasi apa yang harus diambil pihak kepolisian kalau tersangka keributan club motor akan mengikuiti ujian, Herri menjelaskan, Hukum tetap ditegakkan, namun kepada mereka yang mau menghadapi ujian, silahkan mereka dikasih izin untuk mengikuti ujian.

"Bagaimanapun mereka masih pelajar dan diharapkan kepada guru harus tetap menyarankan agar para muridnya tidak melakukan perbuatan anarkis," bebernya.

Sebelumnya, kericuhan antara Club motor dan Club mobil hanya dikarenakan masalah sepele yaitu masalah perempuan. (Akb)

0 komentar: