Medan - Angkot Rahayu 53 BK 7312 DN rute Amplas-Belawan terbakar di kawasan Jalan HM Yamin, Kamis (16/2) sekitar pukul 12.00 Wib, dimana akibat kejadian tersebut, seorang penumpang bernama Suyatni (45), warga Jalan Jermal V Kecamatan Medan Johor mengalami luka bakar 50 persen di sekujur tubuhnya.
Terkait masalah ini, supir angkot 53, Sabaruddin (50) warga Jalan Bajak V Kelurahan Harjo Sari Kecamatan Medan Amplas, juga mengalami luka bakar di bagian tangan bagian tangan kirinya. Akibat kejadian tersebut, Sabaruddin, mengalami luka ringan, hanya 5 persen saja dimana hanya bagian tubuhnya yang terbakar. Rabu (16/2)
Dikatakan Sabaruddin, kejadian tersebut tidak diketahui dari mana asal mulanya. Namun tiba-tiba angkot yang dibawanya untuk trip kedua dari Amplas ini, menyemburkan api dan melalap angkut yang dibawanya itu. Sehingga hampir seluruh bagian badan dari angkot ini, habis dilalap api.
Disebutkannya, penumpang yang dibawanya tersebut adalah satu-satunya penumpang yang ada diangkotnya dan naik dari Aksara. Penumpang ini, duduk dibagian depan. "Hanya satu penumpang yang ada saat terjadi peristiwa ini dan itupun naik dari aksara," katanya seraya menerangkan korban ini tidak sempat menyelamatkan diri, sedangkan dirinya masih sempat menyelamatkan diri.
Masih dikatakan Sabaruddin, diduga, api berasal dari mesin persis dibawah tempat duduk supir dan penumpang dibagian depan.
Sementara itu, menurut salah seorang saksi mata, Soleh Ahmad (30), mengatakan kejadian tersebut saat penumpang sebanyak empat orang. Namun tiga lainnya sempat melarikan diri dan keluar dari angkotnya.
Sementara itu menurut Humas RSU Pirngadi Medan, Edison mengatakan akibat kebakaran ini yang menimpa angkot ini menyebabkan 50 persen bagian tubuh korban ini mengalami luka bakar pada bagian wajah hingga dada, lutut sampai kaki. Pasien ini harus menjalani perawatan dan direncanakan akan menjalani operasi pembersihan luka bakar.
Selain itu menurut informasi yang dihimpun Tribun, Suyatni merupakan calon peserta Jamkesmas, namun saat ini masih dalam tahap pengurusan.
Menurut informasi yang dihimpun di IGD, ada enam orang kelurga korban yang menunggu Suyatni. Diantaranya ada empat pria dan dua orang wanita. Dalam penungguan keenam anggota keluarga tersebut, terjadi perincangan kecil dengan tema menceritakan kejadian terbakarnya angkutan yang ditumpangi korban.
Lelaki pertama menggunakan baju kemeja coklat kotak-kotak memakai jaket hitam dan celana keper warna abu-abu kehijauan mengatakan dirinya seakan tidak percaya kalau korban tidak bisa keluar saat kejadian berlangsung dikarenakan pintunya terkunci.
Lelaki kedua memakai jaket hitam kulit dan celana lie biru asyik mendengarkan perbincangan yang timbul dikerumunan enam keluarga korban. Sama halnya dengan lelaki yang mengenakan kaos berwarna hiotam dan celana ponggol juga asyik mendengarkan sambil bernyanyi. Lain halnya dengan keluarga korban yang keempat yaitu lelaki yang menggunakan kaos berkerah warna hijau lumut dan celana keper hitam hanya duduk sambil melihat wajah saudara yang lain bercerita.
Sementara itu wanita yang memakai baju kaos warna biru dan celana lie hitam kebiru-biruan hanya diam dan duduk termenung dengan wajah ketat menunggu korban seraya membisu ketika mengetahui ada orang yang hendak mencari informasi tentang kejadian tersebut. Saat ditanya Tribun, apakah anda saudara Suyatni, wanita yang mempunyai kulit putih dan rambut diikat dan sedikit gemuk ini mengatakan ia. Kemudian saat ditanya kelanjutan tentang korban, wanita tersebut tidak mau angkat bicara seraya mengatakan kepada saudaranya yang memakai baju kaos diselimuti blazer ini untuk tidak meneruskan pembicaraan.
Sementara itu, menurut Kapolsek Medan Timur, Kompol Patar saat dihubungi melalui selulernya membenarkan adanya peristiwa angkutan kota yang terbakar. Dikatakannya, perisitiwa ini sedang kita tangani dan sedang dilakukan penyelidikan.
Ditanya mengenai kronologisnya, Patar menjelaskan angkutan tersebut terbakar saat sedang melaju dimana pada saat itu hanya terdapat dua orang didalam angkutan dimana satu penumpang dan satu sopir.
"Kita sedang mencari informasi dari saksi dan kita sudah mendapatkan saksi dalam peristiwa ini," katanya. (Akb)
Terkait masalah ini, supir angkot 53, Sabaruddin (50) warga Jalan Bajak V Kelurahan Harjo Sari Kecamatan Medan Amplas, juga mengalami luka bakar di bagian tangan bagian tangan kirinya. Akibat kejadian tersebut, Sabaruddin, mengalami luka ringan, hanya 5 persen saja dimana hanya bagian tubuhnya yang terbakar. Rabu (16/2)
Dikatakan Sabaruddin, kejadian tersebut tidak diketahui dari mana asal mulanya. Namun tiba-tiba angkot yang dibawanya untuk trip kedua dari Amplas ini, menyemburkan api dan melalap angkut yang dibawanya itu. Sehingga hampir seluruh bagian badan dari angkot ini, habis dilalap api.
Disebutkannya, penumpang yang dibawanya tersebut adalah satu-satunya penumpang yang ada diangkotnya dan naik dari Aksara. Penumpang ini, duduk dibagian depan. "Hanya satu penumpang yang ada saat terjadi peristiwa ini dan itupun naik dari aksara," katanya seraya menerangkan korban ini tidak sempat menyelamatkan diri, sedangkan dirinya masih sempat menyelamatkan diri.
Masih dikatakan Sabaruddin, diduga, api berasal dari mesin persis dibawah tempat duduk supir dan penumpang dibagian depan.
Sementara itu, menurut salah seorang saksi mata, Soleh Ahmad (30), mengatakan kejadian tersebut saat penumpang sebanyak empat orang. Namun tiga lainnya sempat melarikan diri dan keluar dari angkotnya.
Sementara itu menurut Humas RSU Pirngadi Medan, Edison mengatakan akibat kebakaran ini yang menimpa angkot ini menyebabkan 50 persen bagian tubuh korban ini mengalami luka bakar pada bagian wajah hingga dada, lutut sampai kaki. Pasien ini harus menjalani perawatan dan direncanakan akan menjalani operasi pembersihan luka bakar.
Selain itu menurut informasi yang dihimpun Tribun, Suyatni merupakan calon peserta Jamkesmas, namun saat ini masih dalam tahap pengurusan.
Menurut informasi yang dihimpun di IGD, ada enam orang kelurga korban yang menunggu Suyatni. Diantaranya ada empat pria dan dua orang wanita. Dalam penungguan keenam anggota keluarga tersebut, terjadi perincangan kecil dengan tema menceritakan kejadian terbakarnya angkutan yang ditumpangi korban.
Lelaki pertama menggunakan baju kemeja coklat kotak-kotak memakai jaket hitam dan celana keper warna abu-abu kehijauan mengatakan dirinya seakan tidak percaya kalau korban tidak bisa keluar saat kejadian berlangsung dikarenakan pintunya terkunci.
Lelaki kedua memakai jaket hitam kulit dan celana lie biru asyik mendengarkan perbincangan yang timbul dikerumunan enam keluarga korban. Sama halnya dengan lelaki yang mengenakan kaos berwarna hiotam dan celana ponggol juga asyik mendengarkan sambil bernyanyi. Lain halnya dengan keluarga korban yang keempat yaitu lelaki yang menggunakan kaos berkerah warna hijau lumut dan celana keper hitam hanya duduk sambil melihat wajah saudara yang lain bercerita.
Sementara itu wanita yang memakai baju kaos warna biru dan celana lie hitam kebiru-biruan hanya diam dan duduk termenung dengan wajah ketat menunggu korban seraya membisu ketika mengetahui ada orang yang hendak mencari informasi tentang kejadian tersebut. Saat ditanya Tribun, apakah anda saudara Suyatni, wanita yang mempunyai kulit putih dan rambut diikat dan sedikit gemuk ini mengatakan ia. Kemudian saat ditanya kelanjutan tentang korban, wanita tersebut tidak mau angkat bicara seraya mengatakan kepada saudaranya yang memakai baju kaos diselimuti blazer ini untuk tidak meneruskan pembicaraan.
Sementara itu, menurut Kapolsek Medan Timur, Kompol Patar saat dihubungi melalui selulernya membenarkan adanya peristiwa angkutan kota yang terbakar. Dikatakannya, perisitiwa ini sedang kita tangani dan sedang dilakukan penyelidikan.
Ditanya mengenai kronologisnya, Patar menjelaskan angkutan tersebut terbakar saat sedang melaju dimana pada saat itu hanya terdapat dua orang didalam angkutan dimana satu penumpang dan satu sopir.
"Kita sedang mencari informasi dari saksi dan kita sudah mendapatkan saksi dalam peristiwa ini," katanya. (Akb)
0 komentar:
Posting Komentar