Kedua Bayi Tersebut Masih Buruk dan Sudah Mempunyai Nama


Medan - Kabag Humas RSUP H Adam Malik Medan, Sairi mengatakan kondisi bayi kembar masih sama seperti kemarin sewaktu pertama kali masuk ke RSUP H Adam Malik. Namun, Tim dokter RSUP H Adam Malik Medan yang sudah dibentuk sudah mengeluarkan SK (Surat Keputusan) untuk melakukan tindakan pemisahan bayi kembar siam gempet dada dan perut.
"Tapi saat ini, kita masih tetap melakukan diagnosa sekaligus memonitoring kondisi bayi kembar tersebut," katanya. Kamis (3/1)

Ditanya mengenai kapan dilakukan pemisahan kepada bayi kembar siam dempet dada dan perut, Sairi menerangkan, pihaknya belum bisa menentukan kapan dilakukan pemisahan bayi kembar yang belum mempunyai nama itu. "Dalam pemisahan tersebut, kita harus menstabilkan kondisi bayi kembar siam dempet dada dan perut itu, karena kalau kita melakukan pemisahan sebelum kondisinya stabil, akan menimbulkan masalah yang lain," terangnya saat dihubungi melalui selularnya sembari memaparkan kondisi bayi kembar masih buruk.

Dikatakannya, sebelum melakukan pemisahan, pihaknya masih melakukan penstabilan bagi bayi agar tidak terjadi masalah berikutnya.

Menurut Direktur Medis dan Keperawatan RSUP H Adam Malik Medan, dr Lukmanul Hakim mengatakan kondisi bayi kembar tersebut masih buruk dan direncanakan pihaknya akan melakukan poto ulang. "Kita akan melakukan poto ulang untuk melihat seperti apa yang dempet itu. Itu bertujuan agar kita mengetahui kendala apa yang diakibatkan apabila dipisahkan bayi kembar tersebut," katanya sembari mengatakan dokter mengupayakan bagaimana menjaga kesehatan.

Ditanya mengenai sejauh ini apakah keluarga dikenakan biaya untuk pembelian obat, Lukmanul menjelaskan pihaknya tidak pernah menyuruh pasien untuk membeli obat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendy mengatakan Elfrida ibu dari bayi kembar siam dempet dada dan perut sudah bisa pulang besok Jumat (4/1). "Saya bisa mengatakan begitu karena saya sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit Imelda kalau Elfrida itu sudah menjadi tanggung jawab Dinkes Medan," katanya sembari mengatakan Daniel suami Elfrida sedang dalam pengurusan untuk mendapat Jaminan Kesehatan melalui Jamkesmas.

Ditanya mengenai Daniel sudah terdaftar mempunyai kartu Medan Sehat, Edwin menjelaskan, memang benar, Daniel terdaftar sebagai peserta Medan Sehat, namun sambungnya, terdaftarnya Daniel sebagai kepesertaan Medan Sehat itu karena dari orangtuanya. "Karena itulah, kita menegaskan kepada tingkat kecamatan dan kelurahan Helvetia agar sesegera mungkin menyelesaikan Kartu Keluarga dan KTP Daniel," terangnya seraya memaparkan kita upayakan Daniel sebagai peserta Jamkesmas biar pihaknya bisa berobat gratis secara nasional.

Dijelaskannya, Dinkes Kota Medan sebagai pendamping karena pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak RSU Imelda. "Besok, orangtua dari bayi kembar tersebut sudah bisa pulang," katanya lagi.

Terkait masalah ini, Camat Helvetia, Reza Hanafi mengatakan pihaknya sudah berkordinasi dengan Dinkes Medan dan akan upayakan besok Kartu Keluarga (KK) dan KTP. "Sesuai dengan kordinasi dengan Dinkes Medan, kita akan upayakan KK dan KTP akan keluar besok," katanya. Pihaknya sudah melihat bayi kembar ke RSUP H Adam Malik dan akan mengupayakan ibu bayi kembar ini akan diupayakan menjadi warga Medan.

Terpisah, orangtua bayi kembar, Daniel mengatakan sudah mempunyai nama untuk kedua anak kembarnya. "Dua hari yang lalu, saya sudah mencari nama untuk kedua buah hati kami," katanya sembari mengatakan kedua nama anak mereka tersebut masing-masing Berliana Safani dan Berliani Safana.

Ditanya mengenai arti dari nama tersebut, Daniel menjelaskan arti dari nama anak kembarnya tersebut memberi cahaya baru. "Jadi dengan nama itu, saya sangat mengharapkan kedepannya kehidupan kami berubah dari sebelumnya, karena arti nama tersebut seperti cahaya baru yang menyinari kehidupan," katanya seraya mengatakan dirinya akan meminta tanggapan istrinya terhadap kedua nama anaknya tersebut. (Akb)

0 komentar: