Kasus HIV, Lebih Besar dari Apa yang dilaporkan


Medan - Seiring dengan penemuan kasusnya Penyakit HIV/AIDS, bukan tidak mungkin merambah seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara dan bakal meningkat dengan penemuan kasusnya di Kabupaten/Kota.

Jumlah kasus HIV/AIDS sering dikatakan sebagai fenomena gunung es, yang nampak hanya permukaannya saja, tetapi kasus sebenarnya lebih besar dari yang dilaporkan.

Dari estimasi Tahun 2007, HIV/AIDS sebesar 7.059 namun yang baru ditemukan sebanyak 2616. “Bukan tidak mungkin, dari sisa estimasi ini akan lahir bayi-bayi yang terinfeksi HIV. Untuk itu perlunya mengikuti program PMTCT,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Candra Syafei SpOG melalui Projek Manejer Global Fund, Andi Ilham Lubis. Sabtu (29/1)

Dia mengatakan hingga Januari tahun 2011 gambaran kasus HIV/AIDS sebanyak 2616, HIV 1081 dan AIDS 1535. Perincian kasus HIV/AIDS, untuk Kota Medan menduduki rangking pertama dengan jumlah 1712 orang, Deli Serdang 205 orang, Karo 117 orang, Tobasa 114 orang. Bahkan kabupaten yang baru dimekarkan seperti Batu Bara kasusnya ditemukan ada 6 orang, Padang Lawas AIDS 2 orang dan Pak-pak Barat 1 orang AIDS.

Ironisnya, kasus ini didominasi usia produktif antara 20-29 tahun sebanyak 1366 orang, juga telah sampai kepada anak usia dibawah 1 tahun dimana HIV ada 3 orang dan AIDS 2 orang. Usia 1-4 tahun 28 orang (HIV 24 dan AIDS 4 orang), usia 5-9 tahun 5 orang yang HIV.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Edwin Effendi MSc berharap agar hal tersebut menjadi perhatian bersama, agar kasusnya dimasa datang tidak menjadi bom waktu.

“Kota Medan harus memiliki strategi yang tepat dan berkesinambungan dalam hal menahan laju epidemi HIV/AIDS,” katanya.

Dinkes Medan, sambungnya, telah melakukan kegiatan untuk menahan laju epidemi HIV/AIDS antara lain dengan meningkatkan penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan kepada masyarakat. Selain itu juga meningkatkan pelayanan kesehatan untuk penderita HIV/AIDS.

Sementara mengenai program Prevention Mother To Child Transmision (PMTCT) atau program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak, Kabid Bina Pelayanan Kesehatan Dinkes Medan, drg Irma Suryani menambahkan saat ini sudah ada 10 tempat pelayanan PMTCT seperti di Kelurahan Petisah, Tuntungan, Polonia, Belawan, Teladan, Bromo, Helvetia, Puskesmas Sering dan Medan Deli.
“Ini akan ditambah terus,” katanya. Masih dikatakan Irma, program PMTCT menyangkut sosialisasi, penyuluhan, konseling dan penjangkauan kasus serta pencegahan bayi agar tidak terinfeksi HIV dari ibunya.

“Ibu hamil yang diprediksi akan kita konseling, kita ambil darahnya agar jelas apakah terinfeksi HIV atau tidak,” bebernya. Namun sambungnya, sejauh ini belum ditemukan adanya ibu hamil yang terinfeksi HIV.

“Tapi kendala yang kita hadapi, tidak semua ibu hamil mau diperiksa darahnya dengan alasan takut. Padahal kalau kita mengetahuinya dengan memeriksa ibu hamil yang punya resiko, si ibu bisa waspada dan dapat dicegah penularanya,” terangnya sembari menambahkan dalam program PMTCT, pihaknya tidak bisa memaksa ibu hamil untuk diperiksa darahnya.(Akb)

0 komentar: