Medan - Julianto Patra bayi berusia 8 bulan lahir tanpa hidung dan bernafas melalui mulut, bayi tersebut anak dari pasangan suami istri Benteng Situmorang (28) dan Tika Noprianingsih (20) warga Jalan Desa Tanjung Selamat Lingkungan Namubatang Deliserdang. Rabu (9/2)
Julianto Patra yang lahir pada 6 Juni 2010 lahir tanpa mempunyai hidung. Menurut ibunya, Tika saat mengandung Patra dirinya tidak pernah mengalami hal buruk ataupun mimpi buruk. "Saya tidak pernah mengalami hal-hal yang buruk seperti jatuh, atau mengkonsumsi makanan yang membahayakan kandungan saya," katanya seraya mengatakan selama dirinya mengandung, setiap sebulan sekali dirinya selalu memeriksakan kandungannya keposyandu terdekat.
Dikatakannya, selama dirinya mengandung, bayinya sehat karena dirinya selalu keposyandu untuk memeriksakan kandungannya, namun dalam pemeriksaan kandungan Tika tidak pernah memeriksakan bayinya melalui USG. "Saya setiap sebulan sekali keposyandu untuk memeriksakan kandungan saya, namun selama saya mengandung, kandungan saya tidak pernah diperiksa melalui USG," terangnya.
Menurut Benteng Situmorang, mengatakan bayi pertama mereka lahir dirumah bidan Desa, Juwita boru Sitepu dengan berat 1kg. "Menurut bidan, bayi kami lahir prematur karena hanya 8 bulan," terangnya seraya mengatakan bagi kami, buah hati kami tidak prematur karena sudah berusia 8 bulan. Namun, sekarang, berat badan bayi kami mencapai 4,8 kg.
"Sekarang, untuk memantau perkembangan bayi kami, kami sebulan sekali keposyandu untuk memeriksakan perkembangan kesehatan bayi pertama kami," ujarnya.
Ditanya mengenai apakah sudah terdaftar dalam jamkesda, Benteng menjelaskan, pihaknya belum memiliki kartu Jamkesda. "Kemarin kartu keluarga dan KTP saya sudah siap, namun karena salah penulisan, makanya saya kembalikan lagi," bebernya sembari mengatakan setiap minggunya, bayi mereka meminum susu dengan harga Rp50Ribu. "Walaupun gaji saya Rp800Ribu, nanum itu sebisa saya untuk menghidupi keluarga saya," ujar lelaki yang menikah tahun 2009.
sementara itu Tika mengatakan kalau dirinya sedih karena dirinya tidak berpikir kalau anaknya bisa lahir dengan kondisi seperti ini. "Kami pasrah, datang dari kami seperti ini, itulah yang kami terima," ungkapnya.
Ditanya mengenai apakah masih diberi ASI pada bayinya, Tika menjelaskan dirinya hanya sebulan saja diberi ASI karena bayinya hanya bisa bernafas melalui mulut. "Saya hanya bisa memberi ASI selama sebulan kepada bayi saya," katanya lagi seraya mengatakan kalau dilanjutkan diberi ASI, bayinya akan sulit bernafas karena terhalang payudaranya.
Menurut informasi yang diterima, Kepala desa sering melihat kondisi bayi yang tidak memiliki hidung ini.
Sementara itu, dr chridtofel tobing spog terkait masalah ini mengatakan, kita akan melihat dulu apa penyebabnya. Tapi secara teori penyakit ini bisa dikarenakan sembarang meminum obat. Seharusnya setiap tiga bulan pertama harus dilakukan pemeriksaan. "Karena pada usia kehamilan tiga bulan merupakan pertumbuhan organ-organ pada si bayi semasa didalam kandungan," katanya. (Akb)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar