2011, Dinkes Medan Membuat Program Khusus


Medan - Dinas Kesehatan Kota Medan membuat program khusus disamping pelaksanaan kegiatan rutin lainnya sepeti program kesehatan Ibu dan Anak, Program Imunisasi, Usia lanjut, dan Program Pemberantasan Penyakit Menular. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendi. Minggu (6/2)

Dia mengatakan, Sejalan dengan komitmen kesehatan, pernyataan sikap dari jajaran kesehatan untuk siap melakukan program kesehatan dimana kedepannya Dinkes Medan merencanakan program yg perlu penanganan khusus dan terpadu.

Dikatakannya, Ada tiga hal pokok disamping program rutin lainnya, yang perlu penanganan khusus. Misalnya, pemutahiran kepesertaan JPKMS, dimana Dinkes Medan mengumpulkan data yang valid dan akurat tentang kepesertaan penduduk miskin. "Bantuan pelayanan kesehatan kepada penduduk miskin, dimana semua penduduk miskin harus terdaftar sebagai peserta Medan Sehat, baik jamkesmas maupun medan sehat," katanya.

Masih dikatakan Edwin, program khusus yang dirancang untuk Tahun 2011, tentang Gerakan Pemberantasan DBD, karena penyakit ini perlu penanganan terpadu. Dikatakannya, langkah-langkah penanganan kasus DBD, Dinkes Medan membuat pemetaan daerah rawan kasus. Artinya, pihaknya membuat pemetaan berdasarkan laporan kasus mana daerah lingkungan yang rawan sepajang tahun. "Dari pemetaan tadi, itu adalah daerah sumber perindukan nyamuk DBD dimana banyak terjangkit DBD," terangnya sembari mengatakan pihaknya telah melakukan intervensi dengan melibatkan sektor terkait, seperti Dinas kebersihan, Dinas PU, Dinas Perkim dll.

Masih dikatakan Edwin, satu yang kita lakukan selain gerakan 3m, jangan sampai ada wadah genangan air yangg terlantar.

"Karena sumber DBD ada digenangan air, dikantong plastik, tempat bunga atau dipot bunga. Kalau ditemukan sarang nyamuk disitu berarti sudah 2 minggu air tidak dikuras atau sudah 2 minggu air tergenang di wadah tersebut," bebernya seraya menambahkan DBD penularan dari nyamuk bukan dari yg lain, Jadi yang perlu kita berantas, sarang nyamuk.

Dijelaskannya, penyakit DBD merupakan penyakit berbasis lingkungan, artinya lingkungan kumuh yang tidak terurus pasti lingkungan tersebut endemis DBD.

"Untuk itu, kita membuat gerakan kebersihan lingkungan dan ini melibatkan keterpaduan lintas sektor untuk gerakan kebersihan lingkungan," ujarnya.

Masih Edwin, program khusus lainnya yang akan dilaksanakan Dinkes Medan di Tahun 2011, yaitu Antisipasi kejadian Gibur di Kota Medan.
"Kalau sudah ada kasus, kita melakukan upaya pemulihan," ujarnya sembari mengatakan kedepan melakukan gerakan bersama untuk mencegah Gibur.

Gibur bisa dideteksi melalui Posyandu dan Puskesmas. Saya bisa mengatakan begitu karena Gibur bisa terlihat dari timbangan. Misalnya, Berat badan dengan umur tidak sesuai atau tinggi badan tidak sesuai dengan berat badan. "Ini pertanda awal masalah gangguan gizi, bisa dimulai dari gizi kurang, biasanya gizi kurang dan gizi buruk dikarenakan Kurangnya kalori protein didalam tubuh.

Ditanya mengenai kendala dalam penanganan program kegiatan ini, Edwin memaparkan kalau kendala pasti ada, misalnya dalam pendataan JPKMS, yaitu kendalanya masih banyak penduduk Kota Medan yang belum mempunyai Kartu Keluarga dan KTP termasuk yang menjadi kendala dalam pendataan JPKMS, perlunya penganyoman yang lebih arif dari perangkat kecamatan.
Sedangkan kendala untuk DBD itu biasanya, kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan, kendala lainnya untuk kasus DBD ini adalah masih rendahnya peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk dlingkungannya.

Sedangkan kendala untuk Kasus Gibur, dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ke Posyandu dan Puskesmas. Kendala lainnya, terang Edwin, Perlunya keterpaduan lintas sektor untuk memanfaatkan potensi yang ada dalam membantu kecukupan kebutuhan kalori bagi keluarga yang tidak mampu. "Saya mengharapkan semua elemen masyarakat yang mampu membuat bantuan kepada masyarakat miskin yang terkena gibur. Ini bertujuan agar tepat sasaran kepada penduduk yang berhak," katanya lagi.(Akb)

0 komentar: