Bayi Kembar Dempet Dada dan Perut, Meninggal

Medan - Cinta berliana dan kasih berliana, bayi kembar siam dempet dada dan perut akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya Senin (7/2) sekitar pukul 08.40 Wib setelah mendapat perawatan beberapa minggu di RSUP H Adam Malik Medan. Cinta berliana dan kasih berliana merupakan anak dari pasangan suami istri, Daniel Hutahuruk dan Elfrida Naibaho yang lahir pada 31 Januari 2011 dimana pertama sekali bayi dempet dada dan perut ini lahir di RSU Imelda sekitar pukul 10.00 Wib.

Cinta Berliana dan Kasih Berliana terpaksa dilarikan ke RSUP H Adam Malik Medan untuk mendapat perawatan yang lebih intensif dikarenakan bayi ke enam dan ketujuh ini selain lahir didunia secara preamtur, bayi dari pasangan Daniel dan Elfrida ini mendapat kelainan,yaitu dempet dada dan perut.Setelah mendapat perawatan di RSUP H Adam Malik Medan, bayi kembar siam dempet dada dan perut ini belum pernah dilihat oleh ibu kandungnya sendiri dikarenakan takut dengan melihat kondisi bayinya, Elfrida bisa menjadi lebih syok dan semakin bertambah penyakit Elfrida.

Karena pada saat itu juga, Elfrida sedang dalam perawatan di RSU Imelda karena dirinya baru selesai melahirkan.Berbagai cara dan upaya sudah dilakukan baik itu dari pihak dokter, maupun dari pihak keluarga yang ingin sekali menyelamatkan bayi yang mengalami gangguan kesehatan itu. Upaya yang dilakukan Daniel, orang tua dari Cinta Berliana dan Kasih Berliana begitu terlihat, karena warga Jalan Kelvetia Pasar V ini tidak memiliki kartu Medan Sehat dan tidak ikut dalam kepesertaan Jamkesda. sibuk mencari bagaimana dirinya bisa merawat istri dan anaknya yang sama-sama dalam posisi sedang sakit dilain rumah sakit.

Beberapa waktu lalu, Daniel sempat mendapat kendala .saat hendak mengeluarkan istri tercintanya di RSU Imelda karena tidak memiliki uang sebanyak Rp3,8Juta, dimana uang tersebut harus dibayar, baru Istrinya diperbolehkan.Menurut pengakuan Elfida saat dijumpai di ruang Instalasi Jenazah RSUP H Adam Malike Medan, dirinya belum pernah melihat anaknya dikarenakan penyakit yang dia derita belum bisa banyak begerak selain itu dokter melarang dirinya untuk melihat anaknya, karena kita takutkan kondisi Elfrida bisa tiba-tiba turun kalau melihat anaknya.Daniel mendapat telpon dari pihak RSUP H Adam Malik Medam, Senin (7/2) dan mengabarkan kalau anak tercintanya sudah tiada.

Mendengaar kabar seperti itu, Daniel langsung berlari menuju ke RSUP H Adam Malik untuk melihat anak kembarnya sembari dengan memberi tahu istrinya kalau kondisi anak mereka sekarat.Elfrida Enggan Membawa Anaknya ke Rumah Mereka.Perginya bayi kembar siam dempet dada dan perut membuat Elfrida ibu dari Cinta Berliana dan Kasih Berliana enggan membawa jasad bayi kembarnya ke kediaman mereka di Jalan Helvetia Pasar V. Dirinya enggan membawa jasad anaknya dikarenakan takut terbawa-bawa dan tidak bisa melupakan sang buah hatinya. Tidak henti-hentinya dirinya menangis saat terjadi pembicaraan mengenai buah hatinya itu yang telah beranjak seminggu hidup didunia fana ini.

“Saya tidak mau kalau anak saya dibawa ke rumah, pokoknya saya tidak mau. Saya mau buah hati saya langsung dari rumah sakit dibawa keperkuburan jangan singgah lagi ke rumah,” kata Elfrida sambil menghapus air mata yang membasahi pipinya dan akibat kesedihan yang mendalam, mata Elfrida menjadi merah karena kesedihan sembari menahan rasa sakit bekas operasi caersar.Hampir satu jam Elfrida berada di RSUP H Adam Malik, tapi dirinya tetap tidak bisa menahan kesedihan yang membalut kehidupannya karena istri dari Daniel Hutahuruk ini sudah enam kali mengandung, tetapi hanya dua anak hasil dari pernikahan mereka semenjak tahun 2004 yang harus mereka didik dan besarkan sehingga mereka bisa menjadi orang berguna untuk kedepannya. Dari kelahiran mereka yang pertama, tiga, lima dan enam semuanya tidak bisa mereka lihat tumbuh kembang karena sudah meninggal dunia.

Jadi yang ada hanya dua anak saja yaitu anak kedua dan keempat, Julpian Frizi (7) dan Juniardo (3)Daniel yang terduduk lemas dan berusaha menegarkan istrinya hanya bisa pasrah dan berpikir positif sekaligus mengambil hikmah dari apa yang dia alami. “saya pasrah dan saya serahkan semua kepada tuhan, mungkin itu yang terbaik dimata Tuhan. Kami sayang sama dia, tapi Tuhan lebih sayang sama Cinta Berliana dan Kasih Berliana,” kata Daniel sedih sembari turut menegarkan istrinya.Dirut RSUP H Adam Malik Medan, Dr. Azwan Hakmi Lubis mengatakan bayi kembar siam dempet dada dan perut ini meninggal Senin (7/2) sekitar pukul 08.40 Wib. Kematian bayi kembar ini dikarenakan ketidakmatangan organ tubuh bayi kembar tersebut karena bayi kembar dempet dada dan perut lahir secara premature.

“Itu yang mengakibatkan paru-paru dan jantung bayi tersebut tidak bekerja secara sempurna,” katanya seraya mengatakan selain bayi tersebut lahir dengan premature juga mengalami gangguan pernapasan.Dikatakannya, pihak RSUP H Adam Malik Medan sudah memberikan pelayanan optimal kepada pasien. Ini bisa terlihat dari tindakan RSUP H Adam Malik yang terus memantau perkembangan bayi tersebut sampai menghembuskan nafas terakhirnya. “Kematian ini juga disebabkan sebenarnya bayi kembar ini belum siap untuk dilahirkan, dalam arti semua organ-organ tubuhnya belum terbentuk sempurna,” bebernya.

Azwan menambahkan pihaknya tidak bisa memisahkan tubuh bayi kembar siam dempet dada dan perut dikarenakan usia mereka yang belum mencapai setahun. “Kita belum bisa memisahkan tubuh mereka, karena yang kita takutkan nanti bisa timbul masalah yang lain,” ujarnya.

Sementara itu, menurut informasi yang diterima, bayi kembar siam dempet dada dan perut ini akan dikebumikan di TPU Kristen Jalan Veteran Pasar V Kecamatan Labuhan Deli. Setelah mendapat arahan dari seluruh keluarganya, Elfrida akhirnya luluh juga dan membiarkan pujaan hati mereka datang kerumah mereka di Jalan Helvetia Pasar V dan hari ini Senin (7/2) sekitar pukul 16.30 Wib dikebumikan. (akb)

0 komentar: