Bocah Berusia 10 Tahun Mengalami Tumor di bagian Pipi


Medan - Berawal dari sakit gigi, bocah berusia 10 tahun mengalami tumor dibagian pipi sebelah kanan, dimana akibat tumor tersebut, Yudha anak dari pasangan suami istri, Asiong dan Nasriana mata sebelah kanannya sudah tidak berfungsi lagi karena sudah tertutupi oleh tumor yang dideritanya sejak 7 bulan yang lalu.

Ibunya, Nasriana mengatakan penyakit yang diderita anak pertamanya ini berawal dari sakit gigi yang melandanya sejak 7 bulan lalu. “Pertama sekali Yudha mengeluh karena giginya sakit. Mengetahui dirinya sakit gigi, saya langsung spontan memberinya obat sakit gigi yang saya beli diwarung dekat rumah,” katanya. Sabtu (26/2)

Setelah diberi obat sakit gigi tersebut, sambungnya ternyata sakitnya tak kunjung hilang sampai rasa sakit yang dialami Yudha beranjak dua bulan. “Setelah dua bulan, tiba-tiba muncul seperti nanah dibagian gigi graham sebelah kanan. Mulai dari situlah Yudha sering nangis karena penyakit yang dideritanya sering meradang,” ujarnya seraya mengatakan tiap hari dari pembengkakan yang terjadi di bagian pipi kanannya yang akibat dari penyakit itu sering keluar darah dan mata sebelah kanan Yudha sudah tidak bisa digunakan lagi karena tertutup dengan besarnya tumor dipipi sebelah kanan anaknya.

Diceritakannya, sebelum terjadi pembengkakan pada bagian pipi yang mengakibatkan mata sebelah kanannya tertutup, Nasriana sudah membawa Yudha berobat kebeberapa pengobatan dengan harapan anak pertamanya bisa sembuh. “Sudah capek saya membawa Yudha berobat, pertama sekali saya hanya memberinya obat sakit gigi biasa karena dirinya hanya mengeluh sakit gigi bukan yang lain, setelah saya beri obat, ternyata penyakit gigi Yudha tak kunjung sembuh dan saya tetap berusaha untuk mengobatinya, saya sudah membawa Yudha ke paranormal, sense, alternatif, ceragem, dokter gigi, puskesmas, dan bidan,” bebernya seraya mengatakan mereka semua tidak bisa menyembuhkan penyakit anak saya.

Dijelaskannya, setelah berbagai cara dilakukannya untuk kesembuhan Yudha, dirinya tetap berusaha dan membawa Yudha untuk berobat jalan ketempat praktek dokter Chandra. “Saya membawa Yudah ke dokter Chandra karena tempat prakteknya tidak jauh dari rumah saya,” ujarnya seraya mengatakan ternyata dokter Chandra hanya mengatakan anaknya sakit gigi.

Merasa tidak percaya dan ingin terus berusaha demi kesembuhan anaknya, Nasrianan selanjutnya membawa Yudha ke tempat praktek dokter Roberth. “Ternyata tak kunjung sembuh juga, namun kata dokter Roberth kepada saya, kalau seminggu lagi tidak sembuh juga, saya disuruh untuk membawa Yudha kembali berobat ketempat praktek dokter Roberth,” terangnya seraya menyatakan dirinya tidak membawa Yudha ketempat praktek dokter Roberth karena dirinya tidak sanggup untuk membiayai perobatan Yudha.

Karena tidak mempunyai biaya untuk menyembuhkan Yudha di tempat praktek dokter Roberth, Nasriana(42) membawa Yudha ke RSU dr Jasamin Saragih pada Selasa (15/2). “Saya membawa Yudah di kerumah sakit itu berharap Yudha bisa sembuh dan Yudha hanya mendapat perawatan selama enam hari saja,” tuturnya seraya mengatakan pihak RSU dr Jasamin Saragih tidak bisa menangani Yudha karena fasilitas medis dirumah sakit tersebut kurang memadai.

Nasriana yang sehari-hari tinggal di Siantar Jalan Jawa Gang Satebawah Kampung Banten RW 7 Siantar Barat ini akhirnya membawa Yudha ke RSU dr Pirngadi Medan setelah mendapat surat rujukan dari RSU dr Jasamin Saragih Siantar. Dikatakan Nasriana, dirinya membawa Yudha ke RSU Pirngadi Medan Selasa (22/2) dengan harapan anak pertamanya bisa sembuh dari penyakitnya.

Sesampainya di rumah sakit milik Pemko Medan, Nasriana disambut dengan baik dan pihak rumah sakit Pirngadi langsung memberi perawatan kepada Yudha dan sekarang Yudha dirawat di ruang Isolasi lantai IV.

Dirinya mengaku semua biaya untuk perobatan Yudha selama dirumah sakit Jasamin Saragih, memakai kartu Jamkesda dan untuk dirumah sakit Pirngadi, dirinya memakai kartu Jamkesmas rujukan dari Dinkes Sumut.

Ditanya mengenai biaya kehidupan selama dirinya berada di RSU dr Pirngadi Medan, Wanita asal Siantar ini memaparkan kalau biaya untuk kebutuhannya hidup di Medan itu mendapat bantuan dari Walikota Siantar dan masyarakat Siantar.

Diterangkannya, selama di RSU Pirngadi Medan, Yudha mendapatkan perawatan yang intensif dimana sejak masuk tanggal (22/2) Yudha langsung diberi infus dan langsung di ronsen oleh pihak rumah sakit untuk mengetahui penyakit yang diderita anak satu-satunya ini. “Pelayanan rumah sakit ini bagus, anak saya langsung dilayani dan dirawat dengan baik,” terangnya seraya mengataan dirinya tidak mengtahui siapa nama dokter yang merawat anaknya.

Masih Nasriana, pihak rumah sakit belum bisa menangani penyakit yang diderita Yudha karena Yudha belum discaning. “Kemarin mau scaning, tapi karena sudah sore, jadi tidak jadi,” ungkapnya seraya mengatakan pihak rumah sakit merujuk Nasriana untuk menscaning anaknya dirumah sakit lain karena scaning dirumah sakit milik Pemko Medan ini sedang rusak.

Sementara itu Humas RSU Pirngadi Medan tidak mengetahui kalau Yudha, bocah 10 tahun menderita tumor dirawat diruang Isolasi Lantai IV RSU dr Pirngadi Medan. (akb)

0 komentar: