Darah di Medan, Aman

Persediaan darah di Kota Medan untuk saat ini masih cukup, karena didalam acara gebyar donor darah kemarin, banyak pendonor sukarela yang menyumbangkan darahnya. Hal ini dibenarkan Sekretaris PMI, drg Susyanto disela-sela kesibukannya, Selasa (22/6).

Dalam gebyar donor darah kemarin banyak pendonor sukarela yang ikut andil dalam gebyar donor darah tersebut, yang mengakibatkan persediaan darah untuk Kota Medan bisa bertahan sampai 10 hari yang tercatat dalam 1 hari Kota Medan membutuhkan 100 Kantong darah.

Menurut Sekretaris PMI, drg. Susyanto, mengatakan dalam gebyar donor darah kemarin, kita memperoleh sekitar 1000 kantong darah. Dalam hal ini kita sangat mengharapkan kelanjutan dari acara Gebyar kantong darah, agar Kota Medan tidak kekurangan darah seperti dulu. "Dalam acara gebyar donor darah yang lalu, saya sangat mengharapkan kelanjutan dari acara tersebut agar Kota Medan tidak kekurangan darah lagi,"ujarnya.

Susyanto menambahkan, Stok darah ada di PMI mampu menampung 1400 kantong darah dan ini dibagi ke Bank Darah. Sedangkan untuk UTD (Unit Transfusi Darah-red) mampu menampung 900 kantung darah dan untuk RUmah Sakit, kita memiliki Satelit dan mampu menampung 500 Kantong Darah. "Jadi kalau dari acara gebyar yang lalu berkelanjutan, kita tidak pusing darah itu mau disimpan dimana, karena kita bisa menyimpan 2800 kantung darah,"ujarnya.

Saat ditanya mengenai pembayaran yang harus dibayar oleh orang yang meminta darah, Susyanto menjelaskan kalau pembayaran tersebut tidak lain tidak bukan untuk membeli kantung darah karena darah itu harus disimpan di tempatnya dan darah tersebut cuma bertahan sekitar 3 bulan. "Dana itu digunakan untuk membeli kantong darah,"imbuhnya.

Susyanto memaparkan, kalau tahun 2011 mendatang, orang yang membutuhkan darah tidak perlu mengeluarkan uang untuk mengambil darah. Karena di tahun 2011 dari Pemko Medan ada dana untuk PMI sekitar 500 Juta pertahun dan ini merupakan keputusan dari Dinas Kesehatan Sosial. "Kemarin kami sudah memberi masukan ke Pemko Medan agar PMI diberi dana agar para penerima darah tidak perlu membayar uang untuk membeli kantong darah,"jelasnya.

Susyanto menambahkan kalau pihak Pemko Medan setuju dan kami meminta anggaran pertahun untuk PMI sebesar Rp500juta dan itu merupakan Keputusan dari Dinas Kesehatan Sosial. Jadi yang dikutip dana Rp200Ribu tersebut, bukan untuk jual beli darah, melainkan untuk membeli kantong darah dan memberi puding kepada pendonor.

Intinya, Susyanto mengatakan kalau dana 500Juta pertahun sudah berjalan di tahun 2011, setiap orang yang membutuhkan darah, tidak dipungut biaya lagi. Karena menurut saya dengan anggaran 500Juta pertahun itu sudah cukup untuk PMI. (AKB)

0 komentar: