10 Tips Jurnalisme Investigasi

Korupsi, sebuah isu yang kian menggerogoti sistem birokrasi dan pemerintahan Indonesia. Iklim politik yang mengelilingi isu korupsi begitu pelik dan menjadi tantangan tersendiri bagi jurnalis yang hendak mengangkat liputan investigatif mengenai korupsi ke media.

Berikut adalah tips investigasi yang dikembangkan oleh Don Ray (jurnalis investigatif, pakar media) dalam menelusuri korupsi


Pendekatan ‘bawah ke atas’ : Pendekatan ini
dilakukan untuk mengidentifikasi dan menelusuri hasil korupsi, mulai dari level yang paling bawah hingga pejabat level tertinggi dimana bukti kasat mata lebih mudah ditemukan di level yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Menyusun skema antara kasus suap dan pengaruhnya : Korupsi selalu melibatkan lebih dari satu orang atau institusi. Memahami jalur suap, pengaruh, dan tindakan pemerasan memerlukan skema segitiga, segi empat, segi lima, dan seterusnya, untuk melihat hubungan antara keseluruh pihak yang terlibat korupsi tersebut.

Mengidentifikasi dan melindungi narasumber : Narasumber atau pihak yang mengetahui adanya korupsi berharap ada pihak yang dapat mereka percayai untuk berbagi informasi. Jurnalis harus belajar bahwa proses pendekatan untuk mendapatkan informasi itu membutuhkan kepercayaan tingkat tinggi serta situasi yang kondusif sehingga proses verifikasi berita dapat berjalan lancar.

Melacak jenis suap : Semakin maju hukum dan sistem dan penegakannya, maka jenis suap juga semakin bervariasi. Saat ini, bentuknya bukan lagi hanya uang yang berpindah tangan, namun jurnalis juga harus jeli melacak bentuk-bentuk lain seperti rumah, tanah, gedung, promosi jabatan, perlindungan, perlakuan khusus, pungutan liar dan rekrutmen dari kerabat yang sangat jauh.

Mendokumentasikan jejak dokumen : dokumen publik memang penting, namun jika hanya mengandalkan dokumen tersebut, jarang kita dapat melihat gambaran secara menyeluruh. Dokumen tersebut dapat menjadi pijakan awal. Dokumen dapat memberikan indikasi atau petunjuk akan dokumen atau pihak-pihak yang dapat mengisi pertanyaan-pertanyaan yang ada.

Tantangan internal: Jurnalis di negara manapun akan menghadapi tekanan justru dari internal atau perusahaan media yang memayungi mereka. Sayangnya, pemilik media di banyak negara juga dapat terlibat dalam jaringan korupsi atau mereka “pemain” juga. Situasi seperti ini memerlukan tingkat keawasan yang tinggi dan perencanaan yang ekstra hati-hati.

Rekam seluruh data: Dibandingkan liputan lainnya, liputan investigasi khususnya korupsi membutuhkan proses verifikasi secara terus menerus. Jurnalis rentan dijadikan sasaran oleh para oknum aparat yang mungkin “menggunakan”, memanipulasi atau mendiskreditkan jurnalis. Jangan pernah lupa untuk memastikan bahwa semua bukti otentik.

Bentuk tim/jaringan terpercaya: Ada begitu banyak cara untuk masuk kedalam proses liputan investigasi yang sudah berjalan dan bergabung bersama kelompok ataupun individu-individu yang telah mulai mengumpulkan informasi berharga. Internet menyediakan jaringan yang sangat luas ke para ahli dan kemungkinan sekutu, belum lagi organisasi dalam negeri yang telah melakukan penyidikan terhadap orang dan organisasi yang sama yang juga sedang Anda selidiki.

Siap menghadapi ancaman dan aksi balasan: Perlu ditekankan bahwa pekerjaan liputan investigasi bukan profesi bagi sembarang jurnalis. Jurnalis harus selalu siaga bahwa mereka dan bahkan keluarga mereka rentan terhadap ancaman dan aksi balasan. Untuk itu, sangat penting mengetahui bagaimana merespon dengan cepat dan langsung kepada sumber ancaman, tanpa langsung menyerah atau bersembunyi.

Menyajikan berita yang relevan bagi pembaca: Jurnalis cenderung menulis mengenai kaum elit, yang ditujukan untuk kaum elit. Padahal berita yang disajikan janganlah melulu mengenai para ‘pemain’ kelas atas, namun juga mengangkat kisah para korban yang dirugikan, dan mengupas persengkongkolan di setiap tingkatan. Pada akhirnya, berita yang disajikan haruslah mengenai masyarakat umum dan menggambarkan dampak yang dapat ditimbulkan dari kekuatan-kekuatan yang tidak kasat mata ini.


Artikel di atas diambil dari tulisan Don Ray untuk mediahelpingmedia.org

Don Ray adalah penulis, jurnalis, produser dan pengajar. Pria asal California ini memulai karirnya sebagai jurnalis dari program investigasi di channel TV KNBC (kini bernama NBC4) pada tahun 1978. Seluk beluk dunia investigasi sudah dilahapnya. Tulisan dan karya jurnalisme investigatifnya telah memenangkan beberapa penghargaan  tahun 1987. Salah satu yang menuai kontroversi yakni liputan investigasi Raja Pop Michael Jackson terkait kasus pelecehan anak di bawah umur tahun 1993. Hingga kini Ray banyak memproduksi segmen program investigasi dan dokumenter untuk televisi maupun independen.

Sumber


0 komentar: