Lewati Panas Terik Dengan Coklat Panas

Panas terik membuat badan ini gerah. Cucuran keringat seakan tak mau berhenti membasahi tubuh yang diselimuti kulit sawo matang. Teriknya udara membuat aku enggan untuk keluar. Enggan melakukan aktivitas tambahan sebelum melakukan kegiatan rutin yang disebut kerja.

Namun, hasrat ingin keluar rumah sebelum jam kerja dimulai ternyata mampu merubah keadaanku yang semula malas dan takut bergerak menjadi aktip
dan merencanakan suatu kegiatan diluar, minimal bertemu dengan teman lama.

Usai berbenah, kuambil kunci motor dan kupacu sepeda motorku yang sebelumnya sudah aku hidupkan sekitar 5 menit yang lalu. Hampir aku mengurungkan niatku karena panas acapkali datang menghampiri kota dimana tempat aku tinggal.

Jaket kain, ransel berisi jaket kulit dan sepatu sudah melengkapi tubuhku. Motor ku sudah siaap untuk melaju dan akupun sudah standby untuk bergerak ketempat yang aku inginkan sebelum jaam kerjaku dimulai.

Akupun langsung menunggangi motorku dan langsung tancap gas. Gagak Raya, Garuda Raya, Mandala by Pass, Sutrisno, AR Hakim, Halat, Gedung Arca dan SM Raja adalah nama jalan yang aku lalui hari itu. Aku melewati semua jalan tersebut untuk mencari secangkir coklat panas yang aku sukai. Kebetulan, di seputaran Jalan SM Raja, ada satu tempat yang menyediakan apa yang aku inginkan hari itu.
Setelah menempuh beberapa kilometer, aku pun berhasil sampai ketempat nongkrong yang menyediakan coklat panas. Sesampainya ditempat, akupun melepas jaket yang aku gunakan, dan baru tersadar kalau sebahagian bajuku basah akibat keringat yang menyambangiku saat aku menunggangi motorku.

Namun, itu tak ku hiraukan. Kuparkirkan motorku ditempat parkir dan selanjutnya aku memasuki tempat nongkrong. Sebelum aku masuk, aku menyempatkan diriku menyambangi ATM untuk mengambil sedikit money hasil pencaharianku bekerja di salah satu media ternama di kota tempat aku tinggal.

Setelahnya, aku memesan coklat hangat dan dalam waktu tidak sampai semenit, pesananku tiba dan aku langsung menikmati pesananku. Ssssrrrruuuupppp, suara yang timbul akibat aku meminum coklat panas tersebut dengan perlahan. Nikmat sekali. Seakan panas yang menghampiriku dan sempat membuatku enggan keluar, hilang seketika saat aku menyantap coklat panas.

Tak ada yang aku kerjakan, setelah meminum seteguk, aku membakar rokok ku dan memulai menarik dan melepaskan asapnya. Tenang, damai dan sejuk yang kurasakan. Seakan, semua masalah yang menghampiriku saat itu sirna.

Beberapa menit berlalu, kuambil BlackBerry ku dan menelpon temanku yang kebetulan sedang berada dijalan tidak jauh dari tempat aku nongkrong. Singkat kata, aku mengajaknya untuk menemaniku di tempat nongkrong ini, dan ternyata temanku ini mau menemaniku.

Namun, aku harus tetap menunggunya karena situasi jalan di kota ku sangat ramai disiang hari. Namun dalam tulisan ini, kita tidak membahas tentang lalulintas. Aku hanya menulis sesuai apa yang aku imajinasikan. Karena menurutku, imajinasi atau pikiran yang melintas didalam benak harus segera didokumentasikan kebentuk tulisan sebelum yang melintas sirna dari akal pikiran. (*)

0 komentar: