Pengutipan iuran untuk perbaikan instalasi listrik di SMAN 7 memberatkan orangtua murid. Hal ini terlihat dari perkataan orangtua murid kepada www.tribun-medan.com.
Orangtua siswa SMAN 7, Anwar mengatakan iuran wajib itu harus segera dibayarkan kalau tidak siswa tidak bisa mengikuti mid semester. "Mau tidak mau ini harus dibayar," kata Anwar.
Menurut Anwar kerusakan instalasi listrik telah terjadi tahun ajaran 2010/2011. Tetapi kondisi listrik di kantor guru dan kepala sekolah terus menyala sedangkan ruang kelas tidak tersuplai listrik. Bahkan, sambung Anwar renovasi sekolah yang sedang dilakukan selalu menggunakan listrik.
"Hal ini sudah saya laporkan kepada wali kelas murid, tapi wali kelas yang bernama Boston Pasaribu cuma mengatakan dirinya tidak bisa membantu banyak. Malah dia mengimbau saya untuk mengikuti permainannya saja,"kata Anwar kepada www.tribun-medan.com, Jumat (2/2) diwarung kopi dikawasan Hotel Polonia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar