Baluap - Medan, Bocah Periang yang tinggal dikeluarga sederhana ini terpaksa terbaring di tempat tidur akibat benjolan yang terletak di lutut kirinya sebesar bola basket. Kecerian itu hilang sejak Februari 2009 lalu. Bocah yang sering di panggil dengan sebutan Jesica (15) ini sempat berobat, baik itu ke tukang urut atau ke Rumah Sakit. Namun tetap saja tidak ada membuahkan hasil, Senin (7/6)
Jesica yang merupakan anak sulung dari pasangan suami istri Disel Sibeua (44) dan Renti Simorangkir (38), mengatakan awalnya Jesica tiba-tiba demam, selain itu Jesica kelihatan tertatih-tatih saat berjalan. "Saat mengetahui hal tersebut, Orangtua Jesica langsung membawa Jesica untuk kusuk. Saat dikusuk, tukang kusuk itu menyatakan kalau engselnya lari,"jelasnya.
Karena benjolan dikaki kirinya terus membesar, atas saran tetangganya, Jesica dibawa ke RSU Swadana Tarutung, dengan rujukan menggunakan kartu Jamkesmas. Sesampainya disana, kaki Jesica difoto. Tetapi dokter yang memeriksa mengaku belum bisa mendiagnosa apa penyakit yang diderita Jesica.
“dokter hanya menduga tulang Jesica retak, setelah itu Jesica diberi tiga macam obat,” papar Renti. Tiga minggu berlalu, namun tetap tidak ada perubahan pada kaki kiri Jesica, malahan benjolan dikakinya semakin membesar. Mengetahui hal tersebut, dokter yang merawat Jesica menyuruh Jesica dibawa ke RSUP Adam Malik Medan. Setelah dilakukan beberapa test, akhirnya Jesica terdiagnosa penyakit Tumor Ganas dan harus diamputasi.
"Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan, ternyata Jesica terkena Tumor Ganas dan harus diamputasi karena gumpalan daging dan cairan dikaki kiri Jesica,"papar Renti.
Renti menambahkan, kalau bisa kaki anak saya jangan diamputasi.
Saat ditanya Baluapberaniberani terkait masalah pendanaan, Renti mengatakan, kami sudah menggalang dana dari Tarutung. Tetapi tidak menutup kemungkinan, saya masih membutuhkan uluran tangan dari para dermawan yang mau membantu untuk kesembuhan Jesica. (AKB)
Jesica yang merupakan anak sulung dari pasangan suami istri Disel Sibeua (44) dan Renti Simorangkir (38), mengatakan awalnya Jesica tiba-tiba demam, selain itu Jesica kelihatan tertatih-tatih saat berjalan. "Saat mengetahui hal tersebut, Orangtua Jesica langsung membawa Jesica untuk kusuk. Saat dikusuk, tukang kusuk itu menyatakan kalau engselnya lari,"jelasnya.
Karena benjolan dikaki kirinya terus membesar, atas saran tetangganya, Jesica dibawa ke RSU Swadana Tarutung, dengan rujukan menggunakan kartu Jamkesmas. Sesampainya disana, kaki Jesica difoto. Tetapi dokter yang memeriksa mengaku belum bisa mendiagnosa apa penyakit yang diderita Jesica.
“dokter hanya menduga tulang Jesica retak, setelah itu Jesica diberi tiga macam obat,” papar Renti. Tiga minggu berlalu, namun tetap tidak ada perubahan pada kaki kiri Jesica, malahan benjolan dikakinya semakin membesar. Mengetahui hal tersebut, dokter yang merawat Jesica menyuruh Jesica dibawa ke RSUP Adam Malik Medan. Setelah dilakukan beberapa test, akhirnya Jesica terdiagnosa penyakit Tumor Ganas dan harus diamputasi.
"Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan, ternyata Jesica terkena Tumor Ganas dan harus diamputasi karena gumpalan daging dan cairan dikaki kiri Jesica,"papar Renti.
Renti menambahkan, kalau bisa kaki anak saya jangan diamputasi.
Saat ditanya Baluapberaniberani terkait masalah pendanaan, Renti mengatakan, kami sudah menggalang dana dari Tarutung. Tetapi tidak menutup kemungkinan, saya masih membutuhkan uluran tangan dari para dermawan yang mau membantu untuk kesembuhan Jesica. (AKB)
0 komentar:
Posting Komentar